Rio Maholtra, Anggota Paspampres yang Jadi Atlet Lari Gawang untuk Asian Games 2018
By Admin
nusakini.com--Menyandang predikat sebagai Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) tidak cukup puas bagi Rio Maholtra. Pemuda kelahiran Lahat, Sumatera Selatan 28 Desember 1993 ini ingin mengukir prestasi lebih tinggi dan mengharumkan nama bangsa di kanca dunia dengan menjadi atlet Lari Gawang cabang olahraga Atletik yang akan turun di Asian Games 2018 nanti.
Rio sudah mengenal atletik saat duduk dibangku sekolah dasar kelas 3 SD. Bakatnya terlihat ketika dirinya berhasil menjadi pemenang juara 2 ketika ada sekolah lomba lari di sekolahnya. Setahun kemudian Rio didaftarkan pihak sekolah untuk ikut dalam Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) tingkat SD. Ia pun keluar sebagai juara dalam nomor estafet.
Meski senang dengan olahraga lari, awalnya Rio sama sekali tidak memiliki cita-cita menjadi atlet, keinginannya ketika besar yakni menjadi seorang tentara. Namun dirinya sadar, untuk menjadi tentara tidaklah gampang, apalagi dia berlatar belakang sebagai keluarga yang sederhana. Untung saja, bakat dan prestasinya di dunia lari bisa mengantarkan dirinya menjadi seorang tentara yang diimpikan sejak kecil.
Pekan Olahraga Antar Daerah (Popda) tingkat SMP menjadi moment berharga Rio. Saat itu dirinya ditemukan oleh seorang guru olahraga yang sekaligus pelatih atletik Pal Leman yang tiba-tiba usai bertanding mendatanginya dan mengucapkan kalimat. “Wah postur kamu bagus. Tinggi. Kamu cocok turun di nomor lari gawang,” ujar sang pelatih Pak Leman waktu itu.
Sejak hari itu, Rio terus diasah untuk berlari melewati gawang-gawang sebagai rintangan. Lomba demi lomba Rio ikuti, latihan demi latihan Rio jalani. Pihak keluarganya melihat potensinya dan membujuk sang anak agar lebih berkonsentrasi dalam bidang olahraga. Orang tuanya ingin sang anak masuk ke Sekolah Olahraga Sriwijaya (SOS) di Palembang.
Sang anak pun setuju, tetapi kendala muncul. Perjalanan dari Lahat ke Palembang tidak sebentar. Butuh waktu sekitar tujuh jam perjalanan darat. Beruntung, masih ada saudara di Palembang. Rio pun diasuh oleh kakak dari pihak ibunya selama menimba ilmu di sana. Sejak saat itu, Rio sudah jauh dari keluarganya. Ia sangat menyadari hal itu, tapi tetap dilakukan demi cita-citanya masuk tentara.
Latihan di Palembang, ternyata tidak berjalan mulus. Rio mengaku sering mengalami cedera sehingga membuatnya absen dalam berbagai kejuaraan penting. Beruntung masih ada kejuaraan atletik remaja pada 2009. Ia mengincar ajang itu untuk menyelamatkan cita-citanya.
Rio tidak peduli panas terik dan hujan yang mengguyur. Di kepalanya hanya ada lomba lari, memulihkan cedera, dan menyalakan sedikit cita-citanya untuk masuk tentara. Usaha keras yang dilakukannya pun berhasil. Rio keluar sebagai juara 2 dalam ajang itu.
Prestasi itu langsung mendatangkan kabar baik bagi Ria, guru sekaligus pelatih Rio, Pak Kadir mengenalkannya kepada Sekretasi Jenderal PB PASI Tigor Tanjung. “Nih ada atlet punya postur bagus, tinggi, tapi tidak terlalu cepat,” ujar Kadir. “Ah gampang itu bisa dilatih. Ya sudah, bulan sepuluh masuk ya. Bawa dia ke Jakarta,” jawab Tigor. Terhitung mulai awal 2010, nama Rio Maholtra resmi berada di bawah naungan Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI). Namun rasa bahagia itu belum lengkap mengingat keinginannya untuk jadi tentara belum juga padam.
Mimpi itu terwujud dua tahun setelahnya. Tepatnya pada kejuaraan PON di Riau, Rio sanggup memenuhi target naik podium. Sesaat setelah melewati garis finish, ia dihampiri oleh seseorang dengan seragam khas tentara. “Tadi juara ya dek?” tanya orang itu kepada Rio.“Iya pak,” jawab Rio dengan nafas yang masih tersengal,“. "Mau masuk tentara?,”tanya seorang pria yang ternyata adalah seorang tentara dengan pangkat Kolonel yang bernama Hamzah. Tawaran itulah yang akhirnya mengantarkan Rio meraih cita-citanya sebagai tentara hingga sekarang yang menjadi seorang Paspampres.
Kini, Rio sedang fokus menatap Asian Games 2018. Ia mengaku sudah siap secara fisik dan mental. “Latihan secara fisik sudah dilakukan maksimal terus secara mental saya sudah siap, teknik latihan juga sudah cukup bagus masuk 90 persen. Kalau harapan saya pribadi ingin perbaiki catatan rektor nasional, terus secara umum sama seperti atlet yang lain, saya ingin raih medali emas,” kata Rio dengan penuh semangat.(p/ab)